Sabtu, 15 November 2014
Selasa, 11 November 2014
Dakwah Hijab
Published :
11/11/2014 12:46:00 AM
Author :
Angga Sky
Pidato
hijab (Mengapa Wanita harus berhijab?)
Inilah pidato yang 'Pertiwi' bawakan
saat RAI (Responsi Agama Islam) di kampus SemesterII dulu..
hehehe..
hehehe..
Cekidott.. :)
Mengapa Wanita Harus Berhijab??
Pertanyaan ini sangat penting namun
jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban
yang cukup panjang. Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah
diperintahkan oleh Sang Pembuat syariat. Sebagai syariat yang memiliki
konsekwensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di
dunia dan akhirat. Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun
mode fashion Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita
yang telah mengikrarkan keimanannya. Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia,
Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi
segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi.
Berikut kami ulas sebagian jawaban
dari pertanyaan di atas:
Pertama : Sebagai bentuk ketaatan
kepada Allah dan RasulNya.
Ketaatan merupakan sumber kebahagian
dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang tidak akan merasakan
manisnya iman manakala ia enggan merealisasikan,mengaplikasikan serta
melaksanakan segenap perintah Allah dan RasulNya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
وَمَن يُطِعِ اللهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
"Dan barangsiapa mentaati Allah
dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar".
[Al Ahzab:71]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.
ذَاقَ طَعْمَ
الإِيماَنِ مَنْ رَضِيَ بالله رَباًّ وَبالإسْلامِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ
رَسُوْلًا.
"Sungguh akan merasakan
manisnya iman, seseorang yang telah rela Allah sebagaiRabb, Islam sebagai
agama, dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah". [HR Muslim].
Kedua : Pamer aurat dan keindahan
tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan RasulNya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
وَمَن يَعْصِ اللهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا
"Dan barangsiapa mendurhakai
Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". [Al
Ahzab:36].
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda.
كُلُّ أُمَّتِي
مُعَافىً إلاَّ المُجَاهِرُن.
"Setiap umatku (yang bersalah)
akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat
maksiat)". [Muttafaqun alaih].
Sementara wanita yang pamer aurat
dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani menampakkan kemaksiatan
secara terang-terangan.
Ketiga : Sesungguhnya Allah
memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah (kerusakan)
Jika berbagai macam fitnah redup dan
lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman
dan selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang
gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh,
sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta
gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang sangat besar. Jasad
yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan
pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah
masyarakat.
Keempat : Tidak berhijab dan pamer
perhiasan akan mengundang fitnah bagi laki-laki.
Seorang wanita apabila memamerkan
bentuk tubuh dan perhiasannya di hadapan laki-laki non mahram, jelas akan
mengundang perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba.
Jika ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa
sedang kelaparan.
Seorang penyair berkata,
نظرة فإبتسامة فسلام
* فكلام فموعد فلقاء.
"Berawal dari pandangan lalu
senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan
pertemuan".
Kelima : Seorang wanita muslimah
yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,“Tundukkanlah
pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik
orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan
siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh
lebih terhormat dibanding mereka.”
Adapun wanita yang bertabarruj atau
pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki hidung
belang, secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan
tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang
yang mau memandangku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Ataukah
ada orang yang berseloroh,“Aduhai betapa cantiknya dia?”. Mereka berebut
menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya hingga mereka pun
terfitnah.
Manakah di antara dua wanita di atas
yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa
setiap lelaki untuk menundukkan pandangan mereka dan bersikap hormat ketika
melihatnya, hingga mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas
dan sejati.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa
Ta'ala menjelaskan hikmah di balik perintah mengenakan hijab dengan firmanNya.
ذَلِكَ أَدْنَى أَن
يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
"Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Pengasih". [Al Ahzab : 59]
Wanita yang menampakkan aurat dan
keindahan tubuh serta kecantikan parasnya, laksana pengemis yang
merengek-rengek untuk dikasihani. Tanpa sadar mereka rela menjadi mangsa kaum
laki-laki bejat dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan
kehilangan harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam
kehancuran dan malapetaka hidup.
SYARAT-SYARAT HIJAB
Hijab sebagai bagian dari syariat
islam, memiliki batasan-batasan jelas. Para ulama pembela agama Allah telah
memaparkan dalam tulisan-tulisan mereka seputar kriteria hijab. Setiap mukminah
hendaknya memperhatikan batasan syariat berkaitan dengan hijab ini. Menjadikan
Kitabullah dan Sunnah NabiNya sebagai dasar rujukan dalam beramal, serta tidak
berpegang kepada pendapat-pendapat menyimpang dari para pengekor hawa nafsu.
Dengan demikian tujuan disyariatkanya hijab dapat terwujud, bi’aunillah.
Diantara syarat-syarat hijab antara
lain:
Pertama : Hendaknya menutup seluruh
tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikitpun selain yang dikecualikan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
وَقُل
لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ
بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
"Dan katakanlah kepada
wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan
janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka". [An Nuur:31].
Dan juga firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
يَآأَيُّهَا
النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ
عَلَيْهِنَّ مِن جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ
وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {59}* لَّئِن لَّمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ
وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ
لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لاَيُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلاَّ قَلِيلاً
"Wahai Nabi katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin,“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang". [Al Ahzab
: 59].
Kedua : Hendaknya hijab tidak
menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing
pandangan kaum laki-laki maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-. Hendaknya hijab terbuat dari kain
yang tebal tidak menampakkan warna kulit tubuh.
-. Hendaknya hijab tersebut longgar
dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
-. Hendaknya hijab tersebut bukan dijadikan
sebagai perhiasan bahkan harus memiliki satu warna bukan berbagai warna dan
motif.
-. Hijab bukan merupakan pakaian
kebanggaan dan kesombongan.
Berdasarkan sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut.
من لبس ثوب شهرة في
الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه النار.
"Barangsiapa yang mengenakan
pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti
pada hari kiamat kemudian ia dibakar dalam Neraka”. [HR Abu Daud dan Ibnu
Majah, dan hadits ini hasan]
-. Hendaknya hijab tersebut tidak
diberi parfum atau wewangian. Dasarnya adalah hadits dari Abu Musa Al Asy’ary
Radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda.
أَيُّماَ امْرَأَةٍ
اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَليَ قَوْمٍ لِيَجِدوُا رِيْحَهَافهي زَانِيَةٌ.
"Siapapun wanita yang
mengenakan wewangian lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya,
maka ia adalah wanita pezina". [HR Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan
hadits ini Hasan]
Ketiga : Hendaknya pakaian atau
hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian wanita
kafir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ تَشَبَّهَ
بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.
"Barangsiapa yang menyerupai
kaum maka dia termasuk bagian dari mereka". [HR Ahmad dan Abu Daud]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam mengutuk laki-laki yang mengenakan pakaian wanita serta mengutuk wanita
yang berpakaian seperti laki-laki. [HR Abu daud Nasa’i dan Ibnu Majah, dan
hadits ini sahih].
Catatan :
Syaikh Albani dalam kitabnya Jilbab
Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitab Was Sunnah mengatakan, menutup wajah adalah
sunnah hukumnya (tidak wajib) akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan.
Wallahu a’lam
Tulisan ini saya tujukan kepada
saudari-saudariku seiman yang sudah berhijab agar lebih memantapkan hijabnya
hanya untuk mencari wajah Allah. Juga bagi mereka yang belum berhijab agar
bertaubat dan segera memulainya sehingga mendapat ampunan dari Allah Azza wa
Jalla.
Sumber : http://almanhaj.or.id
Kotbah
Published :
11/11/2014 12:44:00 AM
Author :
Angga Sky
MENGGAPAI KEBERKAHAN
HIDUP
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اعوذبالله
من الشيطان الر جيم
يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ
خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ
وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang
dimuliakan Allah
Dari mimbar khutbah
jumat ini khatib mengajak kepada diri khatib dan jamaah sekalian untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Peningkatan iman yang
terus dilakukan dengan peningkatan amal sholeh. Karena derajat kemuliaan
seorang hamba di sisi Allah hanyalah dinilai dengan ketakwaannya. Allah
berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang
yang paling bertakwa di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa”.
Hadirin Jama’ah Jum’at
yang dimuliakan Allah
Masyarakat yang berkah
adalah masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan maksiat. Sebaliknya masyarakat
yang penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang rentan.
Ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang menjijikkan. Maka ia tidak
produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan darinya kebaikan.
Keberkahan suatu
masyarakat itu mempunyai syarat khusus yang telah dipatok oleh Al-Quran
sehingga dengan mewujudkannya akan terwujudlah masyarakat yang mendapatkan
keberkahan, sebagaimana firman Allah:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ
الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ
وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ .
“Jikalau sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (Al-A’rof: 96)
Ustadz Sayyid Qutb
mengomentari ayat ini sebagaimana yang ditulisnya dalam tafsir zhilal, beliau
mengatakan: “Berkah-berkah yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang
beriman dan bertakwa secara tegas dan meyakinkan itu, bermacam-macam jenis dan
ragamnya. Juga tidak diperinci dan tidak ditentukan batas-batanya oleh nash
ayat itu. Isyarat yang diberikan nash Al-Quran itu menggambarkan limpahan yang
turun dari semua tempat, bersumber dari semua lokasi, tanpa batas, tanpa
perincian, dan tanpa penjelasan. Maka ia adalah berkah dengan segala macam
warnanya, dengan segala gambaran dan bentuknya. Keberkahan yang dijanjikan
kepada orang beriman dan bertakwa ialah bahwa keberberkahan itu kadang-kadang
menyertai sesuatu yang jumlahnya sedikit, tetapi memberikan manfaat yang banyak
serta diiringi dengan kebaikan, keamanan, kerelaan, dan kelapangan hati. Berapa
banyak bangsa yang kaya dan kuat, tetapi hidup dalam penderitaan, tidak ada
rasa aman, penuh goncangan dan krisis, bahkan menunggu kehancuran.”
Kaum muslimin yang
dimuliakan Allah
Ketika kehidupan
berjalan secara sinergis antara unsur-unsur pendorong dan pengekangnya, dengan
bekerja di bumi sambil memandang ke langit, terbebas dari hawa nafsu,
menghambakan diri dan tunduk kepada Allah. Berjalan dengan baik menuju ke arah
yang diredoin oleh Allah, maka sudah tentu kehidupan model ini akan diliputi
dengan keberkahan, dipenuhi dengan kebaikan dan dinaungi dengan kebahagian.
Berkah yang diperoleh
bersama iman dan takwa adalah berkah yang meliputi segala sesuatu. Berkah yang
terdapat di dalam jiwa, dalam perasaan, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Juga
berkah yang mengembangkan kehidupan dan meninggikan mutunya dalam setiap waktu.
Jadi bukan semata-mata melimpahnya kekayaan namun dibarengi dengan penderitaan,
kesengsaraan, kerusakan bahkan kegersangan jiwa.
Tuntutan keberkahan
yang dapat diambil dari tuntunan ayat di atas adalah: merealisasikan keimanan
dalam keseharian, meningkatkan ketaqwaan dalam setiap amalan. Maka
sebaliknya, hal-hal yang akan menghilangkan keberkahan itu adalah karena
mendustakan ajaran dan ayat-ayat Allah, kemudian terperosoknya seseorang bahkan
masyarakat ke dalam kubangan kemaksiatan.
Imam Ibnul Qayyim Al
Jauziyah dalam salah satu bukunya “Al jawaabul Kaafii liman Sa’ala ‘anid
Dawaaisy Syaafii” menyebutkan beberapa bahaya dan pengaruh dosa terhadap
kehidupan pribadi dan masyarakat yang akan membawa pada hilangnya keberkahan.
Di antaranya pengaruh buruk dosa dan kemaksiatan itu adalah:
Pertama: Dosa
memperlemah kesadaran akan keagungan Allah dalam hati.
Seorang yang penuh
dengan dosa-dosa tidak akan lagi bersungguh-sungguh mengagungkan Allah. Kaki
akan terasa malas dan berat berat untuk melangkah ke masjid dan menghadiri
pengajian. Badan terasa sulit untuk bangun pada waktu fajar melaksanakan shalat
subuh. Telinga tidak suka lagi mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an, lama kelamaan
hati menjadi keras seperti batu bahkan bisa lebih keras dari pada itu. Maka ia
hilanglah rasa sensitive terhadap suatu dosa, tidak bergetar lagi hatinya
ketika keagungan Allah disebut. Allah berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ
قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا
لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ
خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ .
“Kemudian setelah itu
hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di
antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di
antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air daripadanya dan di
antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Baqoroh: 74)
Kedua: Dosa membuat
seseorang tidak mempunyai rasa malu.
Seseorang yang biasa
berbuat dosa, lama-kelamaan tidak merasa berdosa lagi. Bahkan ia tidak merasa
malu berbuat dosa di depan siapapun. Bila rasa malu hilang maka hilanglah
kebaikan. Rosulullah saw bersabda: “Rasa malu itu semuanya baik”. Maksud dari
hadist ini adalah: bahwa semakin kuat rasa malu dalam diri seseorang akan
semakin menyebar darinya kebaikan. Dengan demikian masyarakat yang mempunyai
rasa malu adalah masyarakat yang baik pula dan penuh nuansa kemanusiaan.
Ketiga: Dosa
menghilangkan keberkahan dan nikmat serta menggantikannya dengan bencana.
Allah swt. selalu
menceritakan bahwa diazabnya umat-umat terdahulu adalah karena mereka berbuat
dosa. Dalam surat Al Ankabuut ayat 40 Allah SWT berfirman:
فَكُلًّا أَخَذْنَا
بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ
أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ
أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ
يَظْلِمُونَ .
“Maka masing-masing
(mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami
timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa
suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya
diri mereka sendiri.” (QS. An-Ankabut: 40)
Dalam ayat yang lain
Allah berfirman:
ألَمْ يَرَوْا كَمْ
أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ مَا لَمْ
نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ
بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ .
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa
banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal
(generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu
keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang
lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka,
kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan
sesudah mereka generasi yang lain.” (QS. An-an’am: 6)
Kaum muslimin jamaah
sholat jumat yang dimuliakan Allah
Keberkahan yang kita
inginkan dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara ini tidak akan terwujud
hanya dengan teori-teori dan arahan tanpa adanya kesadaran untuk saling
mengingatkan dan keinginan untuk mau mendengarkan dan menerima kebenaran, serta
adanya kepedulian untuk saling menghargai, saling mencintai, saling membantu
dan memenuhi hak dan kewajiban. Oleh sebab itulah Rasulullah berpesan kepada
istri-istrinya untuk memperbanyak kuah masakan untuk dibagikan kepada
tetangga-tetangganya.
Memperbanyak kuah
sebagaimana dimaksud oleh Rasulullah adalah, kepedulian kepada tetangga dan
masyarakat dalam arti luas. Apabila seorang memiliki kelebihan rezeki janganlah
ia melupakan tetangga kiri dan kanan, mungkin di antara mereka ada yang tidak
memiliki makanan untuk hari itu, atau mungkin anaknya sedang sakit namun ia
malu meminjam uang untuk berobat. Bisa pula kepedulian ini dalam bentuk non
makanan, misalnya kesehatan dan biaya pendidikan. Siapakah yang paling memahami
kesulitan bersosial seseorang selain tetangganya?
Pentingnya kepedulian
ini sehingga di akhirat nanti Allah akan mempertanyakannya kepada kita
masing-masing tentang kepedulian kita kepada sesama, Imam Muslim dalam kitab
shohihnya meriwayat hadist Qudsi:
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ اللَّهَ
عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِى.
قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا
عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ
لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ
تُطْعِمْنِى. قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ.
قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ
أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى يَا ابْنَ
آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ
وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَلَمْ تَسْقِهِ
أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى »
Dari Abu Hurairoh ra,
Rosulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt berfirman pada hari kiamat:
“Wahai anak adam! Aku sakit kenapa engkau tidak menjengukku, ia berkata:”Wahai
Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjengukmu, sedangkan engkau adalah Tuham
semesta alam.” Allah berfirman: “Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di
dunia akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya
sungguh engkau akan dapati Aku di sisinya.” Wahai anak adam, Aku meminta makan
kepadamu, kenapa engkau tidak memberiku?” Orang itu berkata: “Wahai Tuhanku,
bagaimana mungkin aku member-Mu makan, sedangkan engkau adalah Tuhan semesta
alam? Allah berfirman: “Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan
engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya
engkau dapati Aku di sisinya. Wahai anak adam Aku meminta minum padamu, sedang
engkau enggan memberik-Ku minum.” Ia berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana aku
memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah menjawab:
“Seseorang meminta minum padamu dan engkau tak memberinya, sekiranya engkau
memberinya minum niscaya engkau dapati Aku di sisinya.” (HR. Muslim)
Kaum muslimin jamaah
jumat yang dimuliakan Allah
Kesimpulan yang dapat
kita tarik dari khutbah yang singkat ini adalah: bahwa tidak mungkin individu
yang kotor, yang hidup di alam dosa, akan melahirkan masyarakat yang baik. Oleh
karena itu, jalan satu-satunya untuk membangun masyarakat yang bersih dan
beradab, penuh dengan nuansa tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, yang
jauh dari kerjasama dalam keburukan dan dosa, adalah hanya dengan kembali
bersungguh-sungguh mentaati Allah dan mengagungkan-Nya. Kembali meramaikan
masjid, mengajak keluarga, anak-anak untuk menunaikan sholat sebagai kewajiban
kita kepada Allah yang tak boleh dilalaikan apapun kondisinya, membaca dan
memahami Al-Quran, menerapkan pengetahuan tentang islam yang sudah diketahui,
mengendalikan nafsu dari dosa-dosa dan sesuatu yang mendatangkan murka Allah
serta tidak melupakan untuk saling peduli dan saling mengingatkan sesama
saudara dan tetangga.
Semoga Allah
menjadikan masyarakat dan bangsa kita bangsa yang mendapatkan keberkahan,
mengumpulkan kita dalam umat Rosulullah yang terbaik dan terjauhkan dari
ketergelinciran ke dalam jurang kemaksiatan. Amiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ
اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ
هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِيِمْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Langganan:
Postingan (Atom)
Sample Text
Definition List
About us
Text Widget
Angga Saputra PartII
Blogger news
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
- Angga Sky
- metro, lampung , Indonesia
- Nama saya "Angga Saputra". Saya masih pelajar di "SMK Muhammadiyah 2 Metro" Tempat Tinggal Saya "Lampung Tengah, Kec Trimurjo" Saya mengambil jurusan "Tehnik Komputer dan Jaringan"
Recent Posts
-
MENGGAPAI KEBERKAHAN HIDUP إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْ...
-
Ir. Soekarno adalah sosok orang terpenting dalam sepanjang catatan sejarah memerdekaan bangsa indonesia dari penjajahan Belanda. Bel...
-
1.1 SKEMA DASAR SISTEM KOMPUTER Empat komponen pokok sistem komputer: 1. Pemroses 2. Memor...
-
Pidato hijab (Mengapa Wanita harus berhijab?) Inilah pidato yang 'Pertiwi' bawakan saat RAI (Responsi Agama Islam) di kampus...
-
Alternative Rock Alternative Rock adalah aliran musik rock yang muncul pada tahun 1980-an dan menjadi sangat populer di tahun 1990. Nam...
-
ELEMEN DASAR SISTEM KOMPUTER A. Pemahaman Elemen Dasar Sistem Komputer 1. HARDWARE Sebagaimana kita ketahui bahwa k...
-
Sudah tak asing lagikan dengan nama band NOAH ini Kunci Gitar NOAH Separuh Aku - . Kord Kunci Gitar, Tab (TABLATURE) dan Lirik Lagu / Chor...
-
1. Silakan masuk ke Menu Setting pada interface modem Smartfren. 2. Silakan ganti Setting anda sebelumnya dengan setting yang ter...
-
Langakah Pertama. 1. Baca Bismillah Terlebih Dahulu 2. Lalu 3 surat pendek 3. Lalu 7 surat panjang, tidak sepanjang kereta api 4. Janga...
Popular Posts
-
MENGGAPAI KEBERKAHAN HIDUP إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْ...
-
Ir. Soekarno adalah sosok orang terpenting dalam sepanjang catatan sejarah memerdekaan bangsa indonesia dari penjajahan Belanda. Bel...
-
1.1 SKEMA DASAR SISTEM KOMPUTER Empat komponen pokok sistem komputer: 1. Pemroses 2. Memor...
-
Pidato hijab (Mengapa Wanita harus berhijab?) Inilah pidato yang 'Pertiwi' bawakan saat RAI (Responsi Agama Islam) di kampus...
-
Alternative Rock Alternative Rock adalah aliran musik rock yang muncul pada tahun 1980-an dan menjadi sangat populer di tahun 1990. Nam...
-
ELEMEN DASAR SISTEM KOMPUTER A. Pemahaman Elemen Dasar Sistem Komputer 1. HARDWARE Sebagaimana kita ketahui bahwa k...
-
Sudah tak asing lagikan dengan nama band NOAH ini Kunci Gitar NOAH Separuh Aku - . Kord Kunci Gitar, Tab (TABLATURE) dan Lirik Lagu / Chor...
-
1. Silakan masuk ke Menu Setting pada interface modem Smartfren. 2. Silakan ganti Setting anda sebelumnya dengan setting yang ter...
-
Langakah Pertama. 1. Baca Bismillah Terlebih Dahulu 2. Lalu 3 surat pendek 3. Lalu 7 surat panjang, tidak sepanjang kereta api 4. Janga...